Pagar Anoa yang dipasang dengan cara ditegangkan memerlukan tiang-tiang yang kokoh di kedua ujungnya. Pagar Anoa yang terbuat dari baja karbon tinggi mampu dan tahan untuk ditegangkan hingga kekuatan tegang 2 ton. Untuk itu, tiang di kedua ujung penegangan harus kokoh. Bahan yang banyak tersedia di pasaran adalah pipa galvanis. Kali ini kita akan membahas konstruksi tiang-tiang menggunakan pipa galvanis tersebut.
Pipa yang digunakan minimal berdiameter 1.50 inchi dan memiliki ketebalan minimal 3.20 mm untuk tiang penyangga utama serta penegangan Pagar Anoa. Sedangkan untuk tiang antara minimal berdiameter 1.50 mm dengan ketebalan minimal 1.70 mm.
Untuk tiang penyangga utama sebagai tumpuan penegangan pagar di kedua ujung, kita membangun kostruksinya dengan model palang atau gawang yang ditambah dengan tiang dan palang kaki untuk membantu kekokohannya. Sehingga satu sisi tiang penyangga utama memiliki 3 kaki yang perlu dicor ke dalam tanah. Untuk gambar sketsanya bisa dilihat di gambar di bawah ini.
Tiang penyangga utama satu sisi ini bisa saja kita kombinasikan dengan sisi lainnya apabila pagar akan menyambung ke sisi sebelahnya. Sudut kedua sisi tiang penyangga utama dapat membentuk 90 derajat (menyiku) ataupun hingga membentuk 180 derajat apabila pagarnya menyambung secara garis lurus. Untuk tiang penyangga utama dua sisi ini memiliki 5 titik yang perlu dicor ke dalam tanah.
Untuk tiang-tiang pembangun tiang penyangga utama tersebut dicor ke dalam tanah sedalam 1/3 panjang dari total panjang tiangnya. Lubang cor memiliki diameter 30 cm. Palang utama dan palang kaki dapat disambung ke tiang-tiang menggunakan metode pengelasan. Apabila pengelasan menjadi sulit dilakukan, maka alternatifnya bisa menggunakan tiang rakit dari Bekaert. Silakan menghubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut.
