Bekaert Berpartisipasi Dalam Kontes Kambing PE Kaligesing Yogyakarta

Pada Hari Minggu Tanggal 12 Maret 2023, Bekaert berpartisipasi dalam acara Kontes Kambing PE Kaligesing di kota Yogyakarta dengan membuka booth untuk memperkenalkan produk Bekaert, yaitu Kawat Duri Baja Motto dan Pagar Kawat Baja Anoa. Kambing PE atau Peranakan Etawa tergolong jenis kambing seni yang secara berkala dilakukan lomba atau kontes di berbagai daerah di pulau Jawa khususnya. Kambing PE sendiri selain untuk kompetisi juga dapat dikonsumsi pula daging dan susunya.

Kambing PE atau Peranakan Etawa adalah kambing yang sudah diakui sebagai kambing ras asli Indonesia. Kambing ini merupakan persilangan antara kambing Yamnapari dari India, tepatnya di daerah Uttar Pradesh yang lebih dikenal sebagai daerah Etawah dekat sungai Yamuna dengan kambing lokal Indonesia. Permulaannya adalah ketika Bupati Purworejo mendatangkan Kambing Yamnapari dari India untuk diternakan di Perbukitan Menoreh, Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. Karena itulah sekarang Kambing PE disebut sebagai Kambing ras Kaligesing.

Pada awalnya kambing PE diternakan untuk diambil daging dan susunya, namun seiring dengan perjalanan waktu, para pelaku peternakan kambing PE ini memelihara kambing jenis ini untuk mendapatkan keturunan sesempurna mungkin untuk dapat menjuarai kontes. Persilangan ini menghasilkan kambing dengan warna corak yang khas, yaitu hitam di area leher, kepala, dan kaki-kakinya, sedangkan badannya putih. Kemudian terdapaat jurai bulu lebat di bagian dada dan paha sehingga menambah keindahan kambing PE. Karena itulah kambing PE sekarang tergolong ras kambing seni untuk hobby.

Para peternak saat ini berlomba-lomba dapat menghasilkan individu kambing dengan kondisi sebaik mungkin. Bahkan di masa sekarang, tidak jarang peternak yang hanya fokus dalam memelihara kambing PE untuk tujuan seni dan hobby saja, sehingga kambing tidak lagi dipelihara untuk tujuan diambil daging atau susunya.

Kondisi ini terjadi karena kambing-kambing PE yang berhasil meraih posisi dalam suatu kontes akan mecapai harga yang lebih mahal, lebih mahal daripada harga penjualan hewan ternak untuk diambil daging atau susunya. Sebagai ilustrasi harga kambing PE saat ini, untuk anak kambing yang baru lahir dapat mencapai harga 4-8 juta apabila berasal dari indukan yang pernah menjuarai kontes. Untuk Kambing remaja yang meraih posisi 5 besar di suatu kontes dapat mencapai 15-25 juta. Tentunya harga ini berkali-kali lipat perbedaannya dimana kambing pedaging atau susu berkisar 1-2 juta untuk anakan maupun remaja.

Dengan iming-iming keuntungan yang besar dibandingkan kambing jenis pedaging dan susu perah, maka penggiat seni dan hobby kambing PE ini semakin hari semakin banyak peminatnya. Permintaan yang meningkat tentunya menyebabkan harga jual pun meningkat. Namun tidak jarang ada peternak yang bangkrut karena disebabkan kurangnya informasi maupun kemampuan untuk mendapatkan bibit unggulan untuk kontes, maupun cara memeliharanya. Seperti yang diketahui bahwa bibit unggul belum tentu nantinya dapat memenangi kontes apabila peternak tidak mampu memeliharanya dengan baik.

Inilah sekelimut aktifitas peternakan Indonesia dimana hewan ternak tidak saja dipelihara sebagai sumber pangan nasional maupun daerah. Beberapa jenis hewan ternak dipelihara karena keindahannya semata dan masuk dalam kategori hewan seni dan hobby.