Perbandingan Spesifikasi Kawat Duri Baja Motto® Dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)

Untuk memastikan produk yang diproduksi dan beredar di pasar dalam negri memenuhi kaidah dasar mutu dan aman, maka Indonesi memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI sendiri adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. Untuk spesifikasi bahan bangunan dari besi/baja sendiri diatus oleh SNI nomor 03-6861.2-2002. Pada penelaahan kali ini kita AKAN membandingkan spesifikasi Kawat Duri Baja Motto® dengan SNI tersebut.

Kawat Berduri diuraikan mulai dari bab 19.8, namun sayangnya pembahasan SNI ini ternyata hanya mencakup kawat baja karbon rendah, dimana kawat duri dari Bekaert tergolong kawat duri baja karbon tinggi. Sehingga perbandingan ini sesungguhnya kurang pas, namun kita akan menunjukan pelipatgandaan kualitas Kawat Duri Baja Motto® terhadap SNI tersebut ;

1. SNI berhenti sampai lapisan seng, sedangkan Kawat Duri Baja Motto® menggunakan lapisan seng-aluminium yang mana ketahanan karatnya bisa 6 kali lipat lebih baik.

2. Jarak duri sesuai dengan kelompok yang tercantum di tabel 31 SNI yaitu 102 mm dengan toleransi +/- 13 mm.

3. Diameter kawat tergolong pada kelompok yang tercantum di tabel 32 SNI yaitu di atas 1.60 sampai 2.00 mm, dimana Kawat Duri Baja Motto® adalah 1.80 mm.

4. Kuat tarik batas teratas yang tercantum di SNI hanyalah sampai 55 Kgf/mm2 atau 539 N/mm2, sekali lagi ini karena bahan yang dipakai adalah baja karbon rendah, sedangkan Kawat Duri Baja Motto® menggunakan baja karbon tinggi yang mana rata-ratanya adalah 120 Kg/mm2 atau 1100 N/mm2 atau dua kali lebih kuat.

Superioritas Kawat Duri Baja Motto® terhadap standar nasional mungkin terlihat wajar apabila melihat SNI ini disahkan pada tahun 2002 atau lebih dari dua puluh tahun lalu. Selama rentang waktu tersebut tentunya perkembangan kualitas produk terus berkembang dan ini menunjukan memang sudah saatnya ada pembaharuan SNI supaya produk yang diproduksi dan beredar di dalam negri Indonesia dapat terus berkembang secara kualitas. Karena pada akhirnya yang diuntungkan adalah masyarakat dan pemerintah Indonesia sendiri. Semoga pembaharuan dapat segera dapat dilaksanakan dan maju terus industri dalam negri Indonesia.