Pemasangan Pagar Kawat ANOA di Lahan Persawahan

Pak Suhirman adalah pemilik lahan persawahan di Karawang, Jawa Barat. Karawang sendiri adalah pusat persawahan yang sangat luas dan sudah berdiri sejak berabad-abad silam. Letaknya di hilir sungai Citarum menjadikannya lokasi yang strategis untuk ini. Ketersediaan air yang tidak pernah berhenti dari mata air pegunungan Bandung dan sekitarnya membuat sawah-sawah di Karawang senantiasa berjalan. Namun ada kalanya pemilik lahan seperti Bapak Suhirman memilih untuk mengalihkan lahan persawahannya menjadi ladang untuk menanam tanaman lain selain padi. Bapak Suhirman hendak menanam Kelapa Hibrida di lahan sawahnya. Untuk alasan inilah, Pak Suhirman memerlukan pagar yang mampu mengamankan bibit Tanaman Kelapa Hibridanya dari pemakan bibit yaitu bebek atau kambing.

Seperti siklus pertanian dan peternakan pada umumnya, ketika padi selesai dipanen, petani akan melepaskan bebek-bebek atau kambing-kambingnya ke area persawahan yang kering tersebut. Hewan-hewan ternak tersebut dibiarkan untuk memakan sisa-sisa rumput di sana. Ini menjadi persoalan buat Pak Suhirman yang hendak menanam bibit Kelapa Hibrida. Hewan-hewan ternak tadi dapat saja tanpa sengaja memakan bibit-bibitnya dan menyebabkan kerugian bagi beliau.

Pagar BRC vs. pagar kawat harmonika vs. Pagar kawat ANOA

Setelah memeriksa material-material pagar di pasaran, Bapak Suhirman awalnya menemukan Pagar BRC atau Wiremesh dan pagar kawat harmonika. Namun setelah mendapati Pagar Kawat Anoa, beliau dengan mantap memilih ini. Karena dibandingkan Pagar BRC atau Wiremesh, Pagar Kawat Anoa lebih murah separuh harga. Lalu apabila dibandingkan dengan pagar kawat harmonika, Pagar Kawat Anoa masih lebih murah sedikit namun ketahanan terhadap korosi Pagar Kawat Anoa jauh melebihi pagar kawat harmonika. Dalam hal ini bahan yang dipakai oleh pembuat pagar kawat harmonika adalah Kawat Galvanis biasa saja. Sedangkan Pagar Kawat Anoa memakai bahan Kawat Bezinal 2000, yaitu lapisan superior dari Bekaert yang mengandung Zinc 90% dan Aluminium 10%. Ketahanan Bezinal 2000 ini terbukti lebih baik 6 kali lipat dibanding Kawat Galvanis biasa.

Setelah Pak Suhirman memutuskan menggunakan Pagar Kawat Anoa untuk perkebunannya, tantangan berikutnya adalah sewaktu melakukan pemasangan Pagar Kawat Anoanya. Tantangan terbesarnya adalah area persawahan yang becek karena melimpahnya air di sana. Kita perlu menunggu beberapa minggu sampai masa panen selesai. Karena pada saat itulah tanah persawahan telah kering. Namun ketika waktunya tiba, dan kita merencanakan pemasangannya, ternyata pada malam harinya pintu air irigasi dibuka untuk kembali mengairi sawah yang selesai dipanen, guna menyiapkan masa tanam bwrikutnya. Tanah persawahan yang sebelumnya masih kering tiba-tiba kembali becek.

Adanya jeda beberapa minggu dari sejak selesai panen ke waktu pemasangan bisa dimengerti karena Pak Suhirman perlu memasang dan mengecor tiang-tiangnya. Kita tidak dapat mundur, sehingga dalam kondisi becek inilah kita membantu Pak Suhirman untuk memasang Pagar Kawat Anoa. Ini adalah kondisi yang tersulit yang pernah kita lakukan dalam rangka memasang Pagar Kawat Anoa, yaitu di areal persawahan yang sudah digenangi air.

Sepatu boot yang awalnya kita sudah siapkan tidak dapat dipakai. Sepatunya selalu menyangkut di tanah lumpur. Alhasil di hari pemasangan, para teknisi Bekaert terpaksa tidak menggunakan asal kaki untuk mobilisasi. Tantangan lainnya adalah di areal persawahan Karawang yang sangat luas, tidak ada pohon peneduh. Akibatnya, pada saat mulai tengah hari sampai dengan sore pekerja-pekerja kita kepanasan akibat teriknya sinar matahari. Pekerjaan menjadi tidak dapat maksimal. Pekerjaan yang awalnya direncanakan dapat selesai dalam satu hari, terpaksa mundur menjadi dua hari. Terimakasih kepada kegigihan team pemasangan dari Bekaert yang sudah menghadapi tantangan lapangan seperti ini, semoga ini menjadi pelajaran yang sangat berharga buat kita untuk melakukan pemasangan di areal manapun karena tantangan terberatnya sudah berhasil kita lewati bersama.

Mengapa Pagar Kawat ANOA menjadi solusi untuk berbagai kondisi lapangan?

Baik areal persawahan yang becek maupun kondisi perbukitan yang naik turun, tim PT Bekaert Indonesia sudah berhasil melewatinya. Keduanya berada di lokasi yang jauh dari sumber listrik namun Pagar Kawat ANOA terbukti bisa menjadi solusi karena pemasangannya sama sekali tidak menggunakan listrik.