Dengan bangga Bekaert kali ini berpartisipasi dalam acara kontes Kambing Kaligesing Lokal di Kabupaten Wonosobo pada hari Minggu, 23 Juli 2023 pukul 09.00 WIB. Acara ini merupakan acara Kabupaten dalam rangka acara budaya Kenduri Suro. Kontes Kambing Kaligesing Lokalnya sendiri dilaksanakan di Lapangan Bawangsari, Tripis, Watumalang, Wonosobo. Kenduri Suro yang diadakan di Desa Tripis, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo ini merupakan acara budaya yang sudah ketiga kalinya diadakan.
Kambing Kaligesing adalah salah satu jenis kambing yang berasal dari Indonesia, tepatnya dari daerah Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. Kambing Kaligesing ini sudah sering dilombakan khususnya di Jawa Tengah karena memiliki ciri-ciri fisik yang khas dimana warna bulu yang umumnya putih dan panjang di wilayah dada dan pahanya sedangkan warna hitam pada bagian wajah. Sebetulnya Kambing Kaligesing pada awalnya dipelihara untuk tujuan komersial, seperti penghasil daging, susu, dan kulit yang berkualitas, namun kini lebih banyak dipelihara untuk menjadi hewan seni dan ketangkasan yang diperlombakan secara berkala diberbagai wilayah di Jawa Tengah.
Kali ini kelas kontes di Wonosobo memperlombakan 5 kelas untuk kambing jantan maupun betina sebagai berikut:
Kelas A : Lepas gigi/tumbuh lebih dari 6.
Kelas B : Lepas gigi/tumbuh 1 sampai 6.
Kelas C : Tinggi lebih dari 80/70 dan belum poel.
Kelas D : Tinggi maksimal (jantan 80 dan betina 70).
Kelas E : Tinggi maksimal (jantan 65 dan betina 60).
Mengenai Kenduri Suro sendiri kami merangkum dari berbagai sumber di internet bahwa acara budaya ini adalah acara peringatan dalam rangka memasuki tahun baru Hijriyah, tepatnya tanggal 1 Muharam atau 1 Suro menurut penaggalan Jawa. Masyarakat secara umumnya di sekitar Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur melakukan tradisi budaya Suran. Selanjutnya acara ini dikembangkan menjadi agenda seni dan budaya di beberapa kabupaten/kota. Khususnya untuk kabupaten Wonosobo, tradisi Suran terus dikembangkan oleh sebagian besar masyarakat dan pemerintah kabupaten (pemkab) setempat menjadi agenda budaya berkala, sekaligus untuk menjadi wisata budaya.
Menariknya, meskipun kontes yang diperlombakan adalah Kambing Kaligesing, sebetulnya di Wonosobo sendiri memiliki hewan ternak unggulan daerahnya, yaitu Domba Wonosobo atau biasa dikenal Domba Texel Wonosobo atau Dombos. Dombos merupakan domba hasil persilangan antara Domba Texel dari Belanda dengan Domba lokal yang telah dibudidayakan oleh masyarakat Kabupaten Wonosobo sejak tahun 1957. Dombos sendiri telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai ternak lokal Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian : 2915/Kpts/OT.140/6/2011.

Keunikan yang dimiliki oleh Dombos ialah bulu wol yang menutupi hampir seluruh bagian tubuh kecuali muka, perut bagian bawah dan kaki. Untuk kondisi inilah Dombos selain dikembangkan untuk produksi daging, ia juga merupakan jenis domba penghasil bulu atau wol. Mari kita meningkatkan potensi kekayaan genetik hewan ternak lokal kita dan semoga maju terus peternakan Wonosobo khususnya dan Indonesia.
