Masihkah Pagar Parit Efektif Untuk Perkebunan Kelapa Sawit?

Perkebunan Kelapa Sawit Di Indonesia telah dimulai dari jaman kolonial Belanda, sehingga umurnya kira-kira sudah 1 abad. Lokasi pertama Perkebunan Kelapa Sawit ini adalah di Pulau Sumatra, yang sekarang masuk dalam administrasi pemerintahan Provinsi Sumatra Utara. Pada awalnya untuk menjaga kebun memerlukan pagar agar binatang liar yang dari hutan tidak merusak pohon muda Kelapa Sawit. Pilihannya kala itu adalah dengan membuat pagar dari kayu (ini berlimpah dari hasil membabat hutan) atau dengan membuat parit selebar minimal 2 meter dan kedalaman minimal 2 meter. Seiring perkembangan waktu dan keterbatasan lahan hutan, maka kayu yang digunakan untuk pagar sudah sulit. Kelemahan pagar kayu adalah mudah lapuk dan rusak. Hal ini meninggalkan pagar parit menjadi pilihan yang diambil selanjutnya.

Dengan perkembangan jaman, produk berbahan kawat besi berlapis seng muncul, maka selanjutnya pagar kawat duri atau pagar harmonika (kawat berjalin) menjadi pilihan untuk memagari Perkebunan Kelapa Sawit. Namun ternyata setelah dipakai kurang dari sepuluh tahun bahan kawat besi berlapis seng bukanlah pilihan yang baik, karena bahannya mudah berkarat. Maka pemilik lahan beralih kembali ke pagar parit untuk Perkebunan Kelapa Sawit mereka.

Pertanyaannya apakah pagar parit efektif dalam menjaga Perkebunan Kelapa Sawit? Pada contoh di foto terlihat ada sekelompok sapi yang bebas keluar masuk area perkebunan. Sebab meskipun ada parit, hewan-hewan tersebut dapat mencari jalan untuk melewatinya. Mereka bisa melewati jembatan (yang tetap harus ada, agar pekerja dapat lewat) atau melewati parit yang sudah landai akibat penurunan tanah.

Dari segi biaya, mari kita bandingkan biaya pemakaian pagar parit dengan Pagar Kawat Baja Anoa:

Total Biaya Berikut Tenaga KerjaKeterangan
Pagar ParitRp. 200,000 per meter 
Pagar Kawat Baja AnoaRp. 160,000 per meterBiaya dihitung untuk wilayah Sumatra Utara, dimana wilayah lain bisa saja berbeda

Pagar Kawat Baja Anoa terbukti lebih murah 20% daripada pagar parit, lalu keefektifannya dalam menjaga wilayah juga lebih efektif.

Selain itu pagar parit yang memerlukan 2 meter “memakan” menjadi kerugian besar dalam hal mengurangi luasan lahan milik kita. Sehingga angka lebih murah 20% tadi, bisa jadi lebih besar berkali lipat karena Pagar Anoa tidak akan mengurangi luasan wilayah lahan kita.

Pagar Anoa yang dibuat dari bahan Baja Karbon Tinggi serta dilapisi Bezinal® 2000 yaitu Zinc 90% dan Aluminium 10% adalah bahan kawat baja yang tahan karat hingga 20 tahun serta tidak mudah putus dan potong sehingga terjamin tahan lama. Ini adalah produk pilihan terefektif sekarang untuk melindungi lahan apa saja, termasuk Perkebunan Kelapa Sawit.