image-4

Harga Pagar Bekaert Lebih Hemat Dibanding Pagar Jenis Lainnya

Pagar merupakan kebutuhan primer buat semua lahan. Dari mulai tugasnya sekedar menandai batas kepemilikan tanah sampai menjaganya dengan proteksi maksimal untuk mencegah pihak luar masuk.

Kali ini kita tidak akan membicarakan pagar dengan proteksi maksimal tersebut. Pembahasan kali ini di seputar pagar pembatas lahan pertanian, perkebunan dan peternakan, ini menyangkut juga lahan tidur yang belum digunakan namun memang diperuntukan untuk tiga keperluan tersebut di masa mendatang. Secara tradisional pagar atau pembatas yang dibuat untuk keperluan ini adalah dengan membangun parit (dari ukuran kecil sampai besar, dari mulai diairi supaya sekalian menjadi jalur irigasi sampai kering saja), tumpukan batu dan juga menggunakan tanaman atau pohon hidup. Kemudian pagar berikutnya menggunakan berbagai macam kayu, dari mulai pelepah sawit, bambu dan jenis kayu berkambium lainnya. Semuanya boleh kita sebut sebagai pagar tradisional yang secara mandiri dibuat oleh pemilik memanfaatkan bahan-bahan setempat.

Di masa sekarang berbagai pagar tradisional yang dipaparkan sebelumnya secara bertahap digantikan dengan produk-produk pabrikasi, dari mulai bahan besi-baja, kayu pabrikasi, beton (dan bahan campuran semen lainnya) serta plastik. Mari kita mengerucut membahas bahan besi-baja. Dari bahan ini kita mendapatkan produk pagar kawat duri, pagar BRC, pagar harmonika (chain-link), pagar seng (dan varian lebih baiknya menggunakan galvalum) serta produk terbaru dari Bekaert, yaitu Pagar Anoa. Lalu kapan kita menggunakan berbagai tipe pagar berbahan besi-baja tersebut? Sekali lagi ditekankan bahawa pembahasan masih seputaran dunia pertanian, perkebunan dan peternakan beserta lahan tidurnya. Dari segi biaya dan kemudahan pemasangan, pagar kawat duri adalah yang paling banyak dipilih. Apalagi fungsi durinya dipakai untuk mengusir pihak luar untuk masuk, baik manusia maupun hewan. Banyaknya kawat duri yang dipasang dari mulai hanya 2 jalur saja sampai dengan 10 jalur menyesuikan dengan keperluannya. Untuk lahan pertanian, perkebunan dan peternakan yang bersebelahan dengan jalan toll, maka pemasangan kawat durinya antara 7 sampai 10 jalur. Pengadaan dan pemasangannya dilakukan oleh operator jalan toll. Untuk pertanian, perkebunan dan peternakan individu biasanya hanya memakai 2 sampai 4 jalur kawat duri saja.

Pemilihan pagar kawat duri belakangan dipandang sia-sia dan menghamburkan biaya saja, karena daya pakainya sebentar, dalam jangka 2 tahun sudah mulai berkarat lalu kurang dari 10 tahun, hancur total. Bekaert dalam hal ini memberikan solusi dengan produk premium namun harga terjangkau, yaitu Kawat Duri Baja Motto yang tahan potong-tahan putus karena menggunakan bahan baja karbon tinggi serta tahan karat karena dilapisi oleh Bezinal 2000 (lapisan Zinc 90%-Aluminium 10%). Kawat Duri Baja Motto bertahan hingga 20 tahun sehingga bukanlah pilihan sia-sia dan membuang uang, tapi investasi yang sangat tepat saat ini.

Nah, tipe pagar kawat duri ternyata tidak dapat selalu dipakai atau dihindari pemakaiannya. Ia tidak dapat dipakai apabila lahannya berbatasan dengan jalan umum, fasilitas umum seperti jalur parit, irigasi, jalan setapak dan lain-lain. Ini dikarenakan kawat duri berpotensi mencelakai orang yang lewat. Kalaupun terpaksa dipilih, maka pagar dibangun dengan jarak 50 cm. Ini tentunya mengurangi luasan lahan kita. Untuk jenis lahan seperti ini maka kita menggunakan pagar bahan besi-baja lainnya. Sejauh ini ada yang memakai pagar BRC, pagar chain-link (harmonika), pagar seng dan Pagar Anoa dan lain-lain yang tidak berpotensi melukai layaknya kawat duri. Pemilihan pagar-pagarnya pada akhirnya dipilih berdasarkan biaya, kondisi lahan (bentuk dan konturnya), dan selera. Pagar Anoa dari Bekaert tentunya adalah pilihan termurah namun menggunakan bahan premium yaitu baja karbon tinggi dilapisi Bezinal 2000 (sama seperti Kawat Duri Baja Motto) yang tahan hingga 20 tahun, perbandingan biaya seperti yang diperlihatkan di gambar.